Catatan tentang Teknik Kimia (Part IV)
“And in desperate times we usually find the way.”
Ayu Utami – The Jakarta Post
Kini saya sadar bagaimana efek yang ditimbulkan oleh sebuah kegagalan. Kegagalan ibarat api penyulut sumbu yang pelan namun pasti akan meledakkan bom waktu. Orang bijak berkata bahwa kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Maka ijinkanlah saya tambahkan anak kalimat pada frase tersebut: Kegagalan adalah awal dari keberhasilan, dan semangat adalah jalan menuju keberhasilan.
At this point, you probably wonder what that fuss is all about. Seperti yang pernah saya tuliskan pada catatan sebelumnya, semester lalu saya mengalami apa yang saya sebut sebagai ‘The Mid Crisis’. Saat saya dihadapkan pada kenyataan bahwa nilai saya menurun, saya mulai berpikir ulang mengenai keputusan saya sejak awal perkuliahan.
Rupanya, usaha yang saya lakukan pada semester ini membuahkan hasil. Setidaknya, saya bisa melambungkan IP saya menjadi 3,55. Tidak banyak, memang. Tapi, di titik ini saya harus mengucapkan selamat pada diri saya sendiri. Sebuah perjuangan keras yang membuat saya harus mensyukuri apa yang telah saya raih.
Saya belajar sesuatu dari apa yang saya alami semester lalu. Kadang kita hanya dapat melihat bahwa gelas itu setengah kosong ketimbang setengah penuh. Kadang kita melihat sebuah kegagalan sebagai ketidakberuntungan. Namun, saat saya berjuang untuk keluar dari lingkaran kegagalan, saya dapat menarik sesuatu dari hal tersebut. Saya mengkonsepkan bahwa kegagalan mau tidak mau akan hadir dalam hidup manusia. Keberhasilan baru akan signifikan jika ada kegagalan. Seperti chaos yang selalu hadir pada sistem.
Kegagalan adalah pemicu, yang saya ibaratkan seperti api. Api akan menyulut sumbu, pelan namun pasti. Kemudian meledakkan bom, hingga kita tahu efek apa yang ditimbulkannya, serta material apa yang keluar dari dalamnya.
Kembali pada pembahasan mengenai akademik saya. Semester ini bagi saya adalah sebuah penutup sekaligus pembuka, transisi dari zaman lama menuju zaman baru. Penutup dari sebuah masa yang saya sebut sebagai Proyek Percobaan, serta pembuka dari masa yang saya istilahkan Proyek Transisi.
Terhitung sejak tahun akademik 2010-2011 ini saya memutuskan untuk hengkang dari organisasi Lembaga Pers Mahasiswa Fakultas Teknik. Ketika saya menyatakan untuk keluar dari organisasi ini, beberapa orang mengira saya bercanda. Sebagian lagi mengira saya sudah gila, meninggalkan organisasi yang saya geluti selama setahun ini secara tiba-tiba.
Saya sadar sepenuhnya, bahwa keputusan yang saya lontarkan beberapa waktu lalu akan mengecewakan banyak pihak. Saya tahu segala resiko dan konsekuensinya. Bagi saya, mencintai organisasi ini, bukan berarti saya harus buta, bisu, dan tuli. Karena setia tidak harus tersiksa.
Banyak hal yang membuat saya memutuskan untuk hengkang dari organisasi ini. Keputusan ini bukanlah keputusan kemarin sore yang saya lontarkan dengan kesadaran sehabis bangun tidur. Saya sudah merenungkannya berhari-hari, menimbangnya dalam-dalam pada waktu luang saya. Keputusan ini sudah ada sejak Januari 2010, ketika hati dan pikiran saya berkata cukup untuk organisasi ini.
Sejak saya mengatakan untuk tidak lagi aktif, semua mata tertuju pada saya dengan berbagai penafsiran, dengan berbagai justifikasi yang membuat saya jengah. Tiba-tiba saya seperti orang yang tega meninggalkan organisasi ini. Tiba-tiba saya seolah menjadi egois. Tiba-tiba saya tidak memikirkan orang lain.
Menurut saya, jika keputusan untuk masuk organisasi ini adalah keputusan bulat saya, maka untuk keluar dari organisasi ini seharusnya juga atas keputusan bulat saya sendiri. Resiko dan tanggung jawab juga saya tanggung sendiri. Bukan didasarkan atas orang lain. Jika saya bertahan demi orang lain, itu berarti saya menempatkan beban yang berat pada orang tersebut. Saya menggantungkan keputusan pada diri saya sendiri, sehingga sayalah yang bertanggung jawab atas untung dan ruginya.
Izinkanlah saya mengkonfirmasi alasan saya untuk keluar dari organisasi ini.
Keputusan saya untuk non-aktif berdasar pada ketidakmampuan saya untuk mengembalikan semangat saya untuk bertahan dalam bidang jurnalistik. Saya masih optimis, jika ke depannya organisasi ini akan berjalan lebih teratur. Saya masih punya harapan, jika di masa mendatang organisasi ini akan berjalan sesuai visi dan misinya. Saya masih percaya, di periode mendatang, organisasi ini akan lebih baik dari saat ini. Tapi jangan paksa saya untuk bertahan dalam organisasi ini.
Sungguh berat bagi saya untuk meninggalkan organisasi ini, jika hanya dipandang dari satu sisi. Namun lebih berat bagi saya untuk bertahan. Saya tidak lagi punya ide-ide segar seperti dulu. Jika saya bertahan, saya hanya akan jadi penonton. Alasan lainnya adalah sejak semester sisipan lalu, saya mulai disibukkan dengan persiapan skripsi saya (yang akan saya posting terpisah).
Maka keputusan untuk keluar dari organisasi ini adalah keputusan terbaik bagi saya. Entah benar atau tidak, karena kebenaran bukan lagi sesuatu yang mutlak. Kebenaran adalah relatif di mata setiap orang.
Seseorang harus membahagiakan dirinya terlebih dahulu sebelum membahagiakan orang lain. Untuk apa kita susah payah, pedih perih membahagiakan orang lain jika kita sendiri sesak. Keputusan saya adalah pribadi. Jika ada orang lain yang bahagia dengan keputusan saya ya syukur, tapi jika tidak ya jangan salahkan saya. Percayalah bahwa saya pasti mengambil keputusan yang terbaik untuk banyak pihak. Untuk sekali ini saja, saya berharap untuk dimengerti. Dan mari kita kembali mengurus diri kita masing-masing.
Saya telah menuntaskan tugas saya dalam organisasi ini dengan menerbitkan majalah edisi II, yang pengerjaannya saya maknai sebagai proyek yang berat dan penuh kesulitan.
Semester sisipan lalu, saya mengambil 6 SKS yang terdiri dari 2 mata kuliah yaitu Renewable Energy Sources [2 SKS] dan Proses Industri Kimia [4 SKS]. Sedangkan semester V ini saya mengambil 20 SKS dengan rincian sebagai berikut:
-Reaktor Kimia [4 SKS]
-Pengendalian Proses [4 SKS]
-Praktikum Teknik Kimia III [2 SKS]
-Utilitas [4 SKS]
-Metodologi Penelitian [2 SKS]
-Biomaterials [2 SKS]
-Kewirausahaan [2 SKS]
Semester ini, saya mulai mempersiapkan proposal skripsi. Skripsi akan saya ambil pada semester depan, sehingga persiapan untuk studi literatur dan percobaan pendahuluan harus dilakukan semester ini. Skripsi saya akan meneliti mengenai katalis dalam pembuatan biodiesel. Saya akan menuliskan posting terpisah untuk proyek ini.
Tanggal 9 Agustus lalu menjadi awal tahun akademik 2010-2011 dan sekaligus menjadi pembuka dari semester V. Semoga di semester yang baru ini, saya tetap terus berpegang pada usaha saya untuk tetap fokus pada akademik saya. Saya masih punya harapan untuk meningkatkan nilai saya. Bukan semata-mata nilai indeks prestasi, namun juga nilai saya di mata masyarakat.
Akhirnya yang dapat saya sampaikan adalah: sampai jumpa di semester berikutnya. Mohon doa agar apa yang saya harapkan dan cita-citakan di semester ini dapat tercapai dan membuahkan hasil di semester berikutnya.
Related post:
Catatan tentang Teknik Kimia (Part I)
Catatan tentang Teknik Kimia (Part II)
Catatan tentang Teknik Kimia (Part III)
*) Gambar dipinjam dari sini
Comments
Post a Comment