Satu Inginku
Aku sedang menunggu bus kota. Tiba-tiba sekelebat bayanganmu lewat di bingkai mataku.
Apakah ini yang orang sebut dengan firasat?
Aku ingin sekali saja menemuimu, berbekal setangkai mawar dan gerimis tipis di depan rumahmu, lalu kau akan keluar, memayungiku dengan payung merah jambumu, membawaku masuk lalu bertanya, ‘Ngapain kesini hujan-hujan?’
Aku cuma ingin bilang, ‘Aku sayang kamu.’
Itu saja, satu inginku.
Comments
Post a Comment