Malam, Pagi, Sore, Selamanya

 



Aku sedang membayangkan. Kira-kira apa yang kau lakukan di sana malam ini. Apakah kau sendirian? Kau pasti sedang menatap rembulan sebesar nampan dari balkon kamarmu. Rambutmu yang panjang menari-nari tertiup hembusan angin malam.

Aku ingin tahu apa yang kau lamunkan saat sendiri. Kala dunia mulai lelap dan keheningan mulai menyeruak. Kala rembulan nan ramah menemanimu melewati punggung malam dengan hangat. Hangat yang datang dari hati.

Aku ingin tahu apakah kau memikirkan aku di keheningan seperti malam ini. Apakah ada namaku di hatimu. Apakah ada sedikit tempat saja untukku bisa diam di hatimu. Diam saja. Sekedar duduk dan menikmati debar jantungmu yang mendendangkan namaku.

Aku jatuh cinta. Malam ini.


Aku sedang membayangkan. Kira-kira apa yang bisa membuatmu tersenyum setiap pagi. Apakah kau mimpi indah? Ah, kau pasti bangun pagi karena sinar mentari memaksa masuk lewat jendela kamarmu. Rambutmu yang indah pasti berantakan, mulutmu bau asam, matamu dipenuhi kotoran mata yang mengering.

Aku ingin tahu apa yang kau bayangkan setiap pagi. Kala dunia mulai bangun sambil menguap puas. Kala kokok ayam mulai bersahut-sahutan bagaikan senandung setiap pagi yang kau dengar dari belakang rumahmu. Kala mentari mulai melunturkan kegelapan malam dengan kecemerlangannya. Warna-warna kembali muncul.

Aku ingin tahu apakah kau memimpikan aku dalam tidurmu. Apakah ada wajahku dalam khayalanmu. Aku ingin hadir, walau sekedar dalam mimpi. Hanya untuk menyapamu. Sekedar tersenyum dan menikmati senyum balasan yang kau persembahkan untukku.

Aku jatuh cinta lagi. Pagi ini.


Aku sedang membayangkan. Kira-kira apa yang hadir dalam semesta pikirmu di sore seperti ini. Apakah kau kesepian? Ah, kau pasti sedang asyik bermain dengan ombak. Dengan desau angin laut yang seindah seruling. Dengan wangi air yang kau hirup dalam-dalam. Rambutmu yang indah bergerak lincah tak beraturan.

Aku ingin tahu apa yang kau pikirkan setiap sore. Kala surya yang genit mulai enggan berpijar. Kala langit berpendar warna merah jingga. Kala langit kembali hangus dan malam meluntur angkasa. Langit yang terpecah dua.

Aku ingin tahu apakah ada sedikit saja bayanganku hadir dalam otakmu. Apakah suaraku hadir kembali di telingamu serupa bisik lembut yang kau nikmati. Aku ingin menemanimu, melewati senja jingga di pantai hatimu. Hanya untuk duduk di sampingmu. Sekedar mendengarmu berceloteh atau curhat tentang ini itu.

Aku jatuh cinta, lagi dan lagi. Sore ini.


Aku berjanji.

Malam ini kau tak akan sendirian. Aku akan menemanimu menatap rembulan. Aku ingin mengisi malammu dengan gelak tawa. Bukan hanya senyuman yang kunikmati setiap hari dalam diamku. Aku ingin hadir di sisimu. Sekedar menjadi bayanganmu. Sekedar menjadi pengobat hatimu yang sepi. Sekedar mencari ruang sempit dimana aku bisa menyusup ke dalam lubuk hatimu. Lalu mencari namaku di sana dan meyakinkan namaku tak salah kamar.

Aku jatuh cinta, sekarang dan selamanya.

Aku jatuh cinta.

Padamu.

Comments

Popular Posts