Halte



Di sebuah halte. Ada rintik gerimis yang turun beriringan. Suara kecipak air dari roda yang menggerus aspal basah. Orang-orang yang tak pernah kukenal berjalan cepat di bawah payung. Pengemis tua yang tersenyum kecut merenungi nasibnya. Dedaunan dan sampah plastik terbawa arus air di parit yang menderas. Larik-larik sinar matahari yang mengintip dari celah awan yang tak rata. Namun di halte itu tak kutemukan sosokmu.
Barangkali hanya bayanganmu yang datang. Bayangan dari kenangan yang berloncatan dalam alam pikirku, yang ingin kumasukkan semuanya dalam kotak, kemudian kututup rapat-rapat seperti menyegel kotak Pandora. Lalu aku bisa diam sambil berdoa. Semoga kotak itu tak pecah menghamburkan kenanganmu hingga menyublim menjadi radikal-radikal di udara.
Di halte ini hanya ada aku, yang menunggu sesuatu yang tak pernah kembali. Atau mungkin tak pernah ada?

Comments

Popular Posts